Aku
menyebutmu sebagai awan
Yang
ingin kupeluk kala seputih kapas
Dan
yang ingin kudekap saat mendung pekat
Aku
menyebutmu sebagai hujan
yang
datang bersama angin, yang pergi bersama dingin
meninggalkan
buliran beku dan rindu dipermukaan daun kering
aku
memanggilmu sebagai langit
yang
kurindukan saat biru cerah, yang kuimpikan saat malam bertabur bintang nan indah
yang
tak pernah runtuh, yang tak pernah goncang
kamu
adalah langit, yang membuat semestaku tercipta gemilang
aku
memanggilmu sebagai kamu
yang
menempati ruang dalam labirin – labirin sempit hatiku
yang
membiarkan kerinduan hadir dalam senyap
yang
mengabaikan cinta terpendam dalam sepi
aku
menyebutnya sebagai kamu....
yang
mengandaskan harapan bagai kapal karam
yang
membuat setiap hari menjadi bisu, mencintai dalam diam...
nice poetry :)
BalasHapuslike my experienced
:) thanks for read :)
Hapusini puisi ya..?
BalasHapusiya ini puisi.. :)
Hapus