Yang
terucap tak selamanya selaras dengan hati
Yang
terendap tak semua harus terucap
Hanya
bisa terbang dan tenggelam bersama siluet wajahmu
Sosok
yang pernah kugenggam
Lalu
hilang tertiup angin menjadi kenangan
Aku
berusaha mengejarmu
Melawan
badai yang gigih menghantam
Meloncati
portal – portal keras yang melintang
Hingga
akhirnya aku lelah dan tersungkur
Karna
kamu hanyalah bayangan, kamu hanyalah kenangan
Disini
sesak, disini pengap
Di
dinding dan langit – langit selalu ada teduh senyummu
Berputar
dan berotasi setiap detik dalam otakku
Menyudut
dalam gelap,
Mengisak
dalam pekat
Menunggu,
berharap sang waktu berjalan berputar,
Kembali
kearah aku dan kamu dimasa lalu
Sampai
tiba disuatu kesempatan
Aku
dan kamu menjadi kita
Bergenggaman
menuju lazuardi penuh cinta