Rabu, 14 November 2012

Harus Sesulit Inikah Mengungkapkan?


Terbangun dari tidur yang membawaku dalam mimpi panjang. mimpi yang selalu kamu, dan selalu saja kamu yang tampak disana. entah harus bagaimana lagi agar kamu sesekali absen dari pergulatan mimpi - mimpi dalam tidurku. sepertinya, mimpiku sedang mengontrak kamu untuk menjadi aktor utama dalam setiap take adegannya. aku tak bisa apa - apa lagi selain menikmatinya. jujur, belakangan aku sangat malas untuk bangun dan berharap mimpi tentangmu terus saja diputar dalam bioskop alam bawah sadarku. adegan ketika tatapan matamu dan mataku saling berpagut ... ah! itu benar - benar memabukkan. sayangnya, dalam nyata kamu tak bisa benar - benar menatapku. kamu .. tidak pernah benar - benar kumiliki.

terkadang aku sengaja menyusun skenario mimpiku sebelum tidur. dengan sangat yakin bahwa kamu yang akan kutemui disana. aku memutar balik waktu saat aku masih bisa mengenggammu, bersandar dibahumu, dan membaca pesan mesra yang hampir setiap hari kuterima .. dulu .. saat kita masih saling memiliki. sekarang segalanya berbeda. aku harus merasa cukup untuk menyebutmu "teman", karena bisa dekat denganmu dalam sebutan itu aku sudah merasa senang. setidaknya aku masih bisa duduk disampingmu, lalu sesekali menatapmu dalam sebuah percakapan sederhana. bahagia dan menyakitkan itu memang tipis bedanya. bahagia masih bisa mengetahui keadaanmu setiap hari, tapi menyakitkan ketika aku harus berusaha sangat keras menahan dan menyembunyikan apa yang kurasa saat ini. 


ada debar yang sulit kujelaskan ketika waktu memberiku kesempatan didekatmu. kamu masih menjadi segalanya. aku tak ingin siapapun menyakitimu. aku selalu berharap kamu akan mendapatkan seseorang yang baik, yang penuh ketulusan menyayangi dan menjagamu. bukan seseorang yang suatu ketika berhenti memperjuangkanmu hanya karna alasan jenuh dan ada yang lebih baik darimu. aku hanya tak ingin kamu sakit dan terluka, aku tak ingin melihatmu meremehkan perasaanmu sendiri untuk seseorang yang tak pantas diperjuangkan. pernah sesekali aku berharap bahwa aku yang akan hidup dan tumbuh dihatimu .. aku .. yang masih saja rajin menyebutmu dalam doa - doa suciku ~

terlalu sering aku merasa bodoh ketika aku harus berpura - pura dengan berbagai cara. tapi gagal. pernah mencoba kembali ke masa lalu, membuka hati (lagi) meskipun tahu jelas akan disakiti (lagi). gagal. mencoba dengan seseorang yang baru, diawali dengan rasa kagum dan simpati, kemudian memberi harapan, dan -terlambat sadar bahwa kagum sangatlah berbeda dengan kata "sayang". lagi - lagi gagal. aku lelah. rasanya aku harus belajar menikmati dan membiasakan diri dengan yang namanya 'menahan' perasaan. bersamamu, aku lebih banyak diam. bukan karena aku tak nyaman. ketahuilah, perempuan sok gengsi ini sedang melawan perasaanya sendiri. otaknya tak mampu lagi mengatur deretan kata untuk bisa berbicara denganmu. perempuan bodoh~
tapi .. bukankah yang disebut tulus itu bukan hanya sekedar kata - kata? bukankah lebih baik diam penuh ketulusan daripada selalu mengumbar ternyata penuh kebohongan, topeng, dan pengkhianatan?

rindu .. hadir lagi sore ini. sore dihariku yang penuh kalut, penuh air mata. semakin buruk karena aku tak bisa melihatmu seharian ini. mungkin selama beberapa hari kedepan. biasanya, kamu selalu bisa membuatku tersenyum dengan tingkah konyolmu, bahkan disaat aku tak ingin tersenyum sekalipun. saat aku lemah, kamu hanya perlu duduk disampingku dan diam. entah kenapa itu selalu saja jadi obat paling ampuh saat aku terluka. aku ingin setiap hari menemukan indah dan teduh dalam sosokmu.
tapi inilah cinta. cinta mengubah yang tidak sempurna menjadi terlihat sempurna, mengubah yang kelam menjadi bersinar. cinta~
jangan pedulikan apa kata orang tentangmu bila nyatanya kamu selalu terlihat indah dimataku. 

aku tahu kamu takkan pernah mengerti bila aku juga tak pernah berusaha menjelaskan. atau, kamu pura - pura tak paham? atau, aku takut jika rasa ini tak terbalaskan? entahlah ..
berkali - kali aku bertanya, harus sesulit inikah mengungkapkan cinta?
biarkan cukup dalam diam, cukup dalam hati, cukup dalam doa aku memelukmu. mungkin, suatu hari kamu akan sadar. meskipun sangat tidak mungkin nampaknya. ada lagi satu pertanyaan yang tak pernah bisa kupecahkan.. "mungkinkah aku dihatimu?"

(Mengapa berat ungkapkan cinta padahal ia ada .. dalam rinai hujan, dalam terang bulan, juga dalam sedu sedan. Mengapa sulit mengaku cinta padahal ia terasa .. dalam rindu dendam, hening malam .. cinta terasa ada) - Ada Cinta_ Acha ft. Irwansyah

"Awan putihku .."

Seperti suatu kebetulan, music player di handphone deka yang memang sedari tadi dinyalakan  untuk menemaninya menulis sedang memutar lagu 'ada cinta' . perempuan ini mematung beberapa saat, sebelum akhirnya dia beranjak dari meja belajarnya menuju kamar mandi. "Aku harus rapat di kampus sore ini. menyebalkan !", gumamnya.

2 komentar: